BPK NTB Lakukan Visitasi ke Instansi Pemerintah

Visitasi ke Bank Indonesia NTB

Kepala BPK Perwakilan Provinsin Nusa Tenggara Barat (BPK NTB) beserta rombongan melakukan visitasi ke kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTB, Senin (29/08/22). Kepala Perwakilan Bank Indonesia NTB, Heru Saptaji, menyambut hangat kedatangan pimpinan BPK NTB tersebut.

Pertemuan ini membahas beberapa hal penting diantaranya rencana pemeriksaan kinerja BPK NTB terkait permasalahan inflasi di daerah. Kepala BPK NTB, Ade Iwan Ruswana menyampaikan bahwa kedepannya BPK NTB akan berencana melakukan pemeriksaan kinerja terkait masalah penanggulangan inflasi di daerah, sebelumnya persoalan inflasi ini belum pernah dijadikan sebagai tema pemeriksaan kinerja sehingga hal ini merupakan salah satu program yang sedang disusun oleh Auditorat Keuangan Negara VI yang membawahi BPK di Perwakilan Wilayah Timur.

Selain itu, Kepala BPK NTB memberikan kesempatan kepada Bank Indonesia NTB untuk dapat melakukan permintaan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) secara langsung melalui Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) BPK NTB. Hal ini merupakan salah satu layanan informasi publik yang diberikan oleh BPK NTB dalam rangka mendukung keterbukaan informasi publik.

Kepala Bank Indonesia NTB merespon baik rencana pemeriksaan tersebut serta turut mendukung BPK NTB dalam meraih predikat ZI sebagai komitmen atas penerapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

Visitasi ke Kejaksaan Tinggi NTB

Kepala Kejaksaan Tinggi NTB, Sungarpin, menyambut hangat kedatangan Kepala BPK NTB beserta jajarannya di Kantor Kejaksaan Tinggi Provinsi NTB, selasa (30/08/2022).

Pada kesempatan ini, Kepala BPK NTB, Ade Iwan Ruswana menyampaikan perlunya upaya peningkatan komunikasi dan koordinasi dengan Kejaksaan Tinggi NTB atas pemantauan tindak lanjut (PTL) BPK yang rutin dilaksanakan 2 kali selama setahun. BPK NTB memandang perlu adanya respon aktif atas temuan-temuan pemeriksaan yang belum atau tidak dapat ditindaklanjuti, hal ini dalam rangka percepatan penyelesaian tindak lanjut atas rekomendasi pemeriksaan BPK.

Kepala BPK NTB juga menyampaikan bahwa perhitungan kerugian negara (PKN) yang sebelumnya merupakan wewenang BPK Pusat, saat ini menjadi wewenang BPK Perwakilan.  Oleh karena itu, Kejaksaan Tinggi NTB dapat berkoordinasi langsung maupun bersurat kepada BPK NTB terkait permasalahan tersebut. BPK NTB juga memberikan kesempatan kepada Kejaksaan Tinggi NTB untuk dapat melakukan permintaan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) secara langsung melalui Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) BPK NTB. Hal ini merupakan salah satu layanan informasi publik yang diberikan oleh BPK NTB dalam rangka mendukung keterbukaan informasi publik.

Dalam kesempatan berbeda, Kepala Kejaksaan Tinggi NTB  merespon baik dan berkomitmen untuk meningkatkan koordinasi dan komunikasi dengan BPK NTB terkait permasalahan PTL dan PKN tersebut. Serta turut memberikan dukungan kepada BPK NTB dalam meraih predikat Zona Integritas (ZI) sebagai komitmen atas penerapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK).

Visitasi ke BPKP NTB

Selasa, (30/08/2022), Kepala BPK NTB, Ade Iwan Ruswana beserta jajarannya melakukan visitasi ke Kantor BPKP NTB yang berlokasi di Jl. Majapahit No. 23.

Pertemuan ini diagendakan untuk membahas beberapa permasalahan diantaranya terkait dengan pemanfaatan Sistem Informasi Keuangan Daerah (SIMDA) dalam pemeriksaan BPK NTB. SIMDA merupakan aplikasi utama dalam pengelolaan keuangan daerah yang digunakan untuk pengelolaan keuangan secara terintegrasi meliputi penganggaran, penatausahaan, akuntansi dan pelaporannya.

Kepala BPKP NTB, Ilham Nurhidayat menyikapi permasalahan tersebut dengan berkomitmen untuk terus meningkatkan komunikasi dan koordinasi kepada pemerintah daerah dan BPK NTB. Hal ini dalam rangka mendukung BPK dalam meningkatkan kualitas pemeriksaan keuangan daerah.

Selain itu, Kepala BPK NTB, Ade Iwan Ruswana juga menyampaikan bahwa BPKP dapat melakukan permintaan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) secara langsung melalui Pusat Informasi dan Komunikasi (PIK) BPK NTB. Hal ini merupakan salah satu layanan informasi publik yang diberikan oleh BPK NTB dalam rangka mendukung keterbukaan informasi publik.

BPKP NTB merespon baik hal tersebut dan serta turut mendukung BPK NTB dalam meraih predikat Zona Intergritas (ZI) sebagai komitmen atas penerapan Wilayah Bebas Korupsi (WBK).