Mataram, 25 Agustus 2015 – Provinsi Nusa Tenggara Barat menjadi tuan rumah bagi penyelenggaraan Seminar International Conference and Ph.D Colloquium on Islamic Economics and Finance 2015 (ICIEF ’15). Bertempat di Hotel Lombok Raya, Mataram, acara yang mengetengahkan tema “Strengthening Islamic Economics and Financial Institiutions for The Welfare of Ummah“ ini dilaksanakan selama tiga hari, yakni mulai tanggal 25 sampai degan 27 Agustus 2015.
Seminar ICIEF’15 yang diselenggarakan atas kerjasama antara fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga dengan Fakultas Ekonomi Universitas Mataram ini dibuka oleh Gubernur NTB, Dr. TGH. M. Zainul Majdi. Konferensi Internasional ini bekerja sama juga dengan beberapa universitas dari mancanegara, seperti Universiti Sains Malaysia, LA-Trobe University Australia, dan University of Glasgow Skotlandia. Dalam seminar yang dihadiri oleh 200 peserta dari 6 negara dan 20 lembaga ini, Ketua BPK RI DR. Harry Azhar Azis menjadi tamu kehormatan sekaligus bertindak sebagai keynote speaker.
Dalam pidatonya, Ketua BPK RI mengungkapkan, International Conference on Islamic Economics and Finance (ICIEF) ini bisa menjadi momentum bagi ekonomi islam untuk keluar dari krisis global. Menurut beliau, krisis ekonomi yang menerpa Indonesia pada tahun 1997 silam terjadi akibat penerapan sistem ekonomi kapitalis. Oleh karena itu, ekonomi islam bisa menjadi jalan keluar untuk mengatasi kekurangan dari sistem ekonomi kapitalis.
Saat ini, pertumbuhan ekonomi islam terlihat semakin nyata. Hal ini nampak dengan semakin banyaknya perbankan syariah dan lembaga-lembaga ekonomi Islam lainnya di banyak negara. Tidak hanya di negara-negara Islam, tapi juga di negara-negara di benua Eropa dan Amerika.
Di Indonesia sendiri, perkembangan ekonomi islam didukung oleh kondisi demografis, dimana mayoritas penduduk Indonesia adalah Muslim. Selain itu juga didukung oleh keyakinan dari beberapa tokoh intelektual dan praktisi ekonomi bahwa sistem ekonomi islam dapat menjadi sistem ekonomi alternatif atas beberapa kegagalan atau kekurangan dalam sistem ekonomi kapitalis. “Sistem ekonomi islam memiliki paradigma keadilan sosial ekonomi sebagai tujuan utamanya”, jelas beliau.
Selain Ketua BPK RI, hadir sebagai tamu kehormatan dalam seminar ini Dekan FEB UNAIR Muslich Anshori, Rektor Unram Prof. Sunarpi. Sedangkan yang bertindak sebagai pembicara adalah Presiden Direktur PT Penjamin Jamkrindo Syariah Kadar Wisnuwarman, STEI TAZKIA DR Sjafie Antonio, International Islamic University of Malaysia Prof. DR Hassanuddeen serta beberapa pembicara lainnya.