Sosialisasi P4GN, Pola Hidup Sehat dan Modul Medis Bagi Pegawai BPK NTB

Sosialisasi P4GN, Pola Hidup Sehat dan Modul Medis Bagi Pegawai BPK NTB

Mataram, (03/12/2024) bertempat di auditorium BPK NTB diselenggarakan Sosialisasi Program Nasional Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Sehat”. Dalam penyelenggaraan sosialisasi ini, BPK NTB bekerjasama antara Biro SDM BPK dengan BNNP NTB.

 

John Villinds Timbang, Kepala Subbagian Kesehatan Biro SDM BPK dalam sambutannya menyampaikan

kegiatan “Sosialisasi Program Nasional Pencegahan dan Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba dan Sosialisasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat” diharapkan dapat memberikan pencerahan dan gambaran kepada pegawai BPK NTB khususnya mengenai dampak buruk dari narkoba dan bahayanya serta bagaimana cara menjalankan pola hidup sehat sehari-hari agar berdampak positif untuk kinerja kita.

Rahmadi, Kepala Perwakilan BPK NTB berharap setelah dilaksanakannya kegiatan ini peserta akan tahu cara bagaimana mengelola kesehatan pribadinya dengan penerapan standar hidup sehat dan tahu akan bahaya narkoba serta cara menghindari dari bersentuhan dengan barang haram tersebut. Rahmadi mempersilahkan kepada tim dari BNNP NTB untuk melakukan pemeriksaan urin kepada

 BPK NTB yang hadir pada kegiatan ini tanpa terkecuali.

Nur Rachmat, Ketua Tim Bidang P2M BNNP NTB dalam paparannya menyampaikan ditemukan 94 jenis narkotika baru (NPS) dan jumlahnya terus bertambah. Saat ini penyalah guna narkotika di Indonesia ±3,66 juta orang. Daya rusak narkotika lebih serius dibanding korupsi dan terorisme karena merusak otak yang tidak ada jaminan sembuh.

Tidak ada faktor tunggal yang dapat menjadi penyebab seseorang menjadi penyalahguna narkoba (narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya). Tiga faktor penyebab penyalahgunaan narkoba, pertama faktor individu berdasarkan kepribadian dan religiusitas, kedua faktor narkoba berdasar ketersediaan, jenis dan daya tarik, ketiga faktor lingkungan yaitu sosial dan fisik.

Pencegahan penyalahgunaan narkotika dimulai dari keluarga. Berdasarkan data yang ada di BNN, tidak ada satu pun Desa atau Kabupaten/Kota di Indonesia yang bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, sehingga diperlukan ketahanan kuat yang dimulai dari keluarga.

Tujuh langkah penanganan dalam mewujudkan lingkungan BERSINAR (Bersih Narkoba), komitmen, kebijakan, pelatihan, keterampilan, drugs screening, pemulihan dan rehabilitasi, program pencegahan berbasis komunitas. “Salam Sehat Tanpa Narkoba”