Awas Petugas BPK Palsu!

MATARAM – Seluruh Kepala SKPD Lingkup Pemkot Mataram dipertemukan dengan tim penilai Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), kemarin. Dalam pertemuan itu, para pejabat diminta mengingat betul wajah dan nama-nama tim yang bakal bertugas di Mataram selama 40 hari.

“Salah satu tujuannya itu, supaya bisa tatap muka langsung dan tahu orangnya,” kata Kepala Badan Keuangan Daerah (BKD) Kota Mataram HM Syakirin Hukmi.

Menurutnya penting untuk mengetahui siapa-siapa saja orang yang bakal mengunjungi masing-masing SKPD. Jangan sampai ada oknum yang memanfaatkan momentum, dengan mengaku-ngaku sebagai utusan BPK.

Pertemuan dua belah pihak lanjutnya jadi kesempatan untuk menutup kemungkinan tersebut. ”Bisa saja kan, ini bagian dari antisipasi,” ujarnya.

Apakah sebelumnya kasus pencatutan nama BPK untuk kepentingan pribadi pernah terjadi? Apakah ada SKPD yang sampai diperas demi mendapat nilai bagus saat diperiksa?

Syakirin mengatakan tak tahu pasti soal itu. Yang jelas langkah pencegahan yang diinisiasi menurutnya pantas mendapat dukungan. ”Nomor si pemeriksa juga sudah kita beri pada dinas dan badan,” urainya.

Pertemuan kemarin juga menjadi kesempatan pengarahan lanjutan pada seluruh SKPD. Semuanya diwajibkan merampungkan data paling lambat Kamis besok.

Dengan demikian, ketika BPK turun melakukan pemeriksaan, siapapun yang didatangi sudah siap dengan data yang lengkap dan valid. Jangan sampai karena ketidaksiapan, saat data diminta, SKPD bersangkutan tak bisa menunjukkan dan memberikan apa yang diminta. Ujungnya pemeriksaan bisa molor bahkan mempengaruhi nilai.

Wali Kota Mataram H Ahyar Abduh dalam pengarahan sehari sebelumnya lanjut Syakirin sudah menginstruksikan agar segala data yang dibutuhkan tersedia lengkap. Seluruh SKPD hingga level kelurahan harus siap jika sewaktu-waktu didatangi untuk diperiksa. ”Harus standby layani permintaan data BPK,” Syakirin mengulangi perkataan Ahyar.

Salah satu poin krusial yang bisa mengurangi nilai masih terkait aset. Hal itu di tahun sebelumnya memang sudah menjadi catatan. Namun dengan sejumlah pembenahan yang sudah dan terus dilakukan, ia yakin Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bakal kembali diraih. ”Mari bersama berjuang untuk itu,” pesannya. (yuk/r5)

sumber: Lombok Post