Mataram – Anggota II BPK RI, Dr. Agus Joko Pramono, M.Acc., Ak., CA. dan Anggota III BPK RI, Prof. Dr. Eddy Mulyadi Soepardi, CFr.A., CA. memberikan kuliah umum dalam rangka memenuhi undangan silaturrohim dari Yayasan Pendidikan Hamzanwadi Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Pancor (YPH PPD NW Pancor). Acara tersebut juga dihadiri oleh Gubernur NTB yang juga selaku Khadimutthalabah PPD NW Pancor Dr. TGH. Muhammad Zainul Majdi, Anggota Komisi VII DPR RI Dr. Zulkieflimansyah, Direktur Pengembangan kelembagaan Perguruan Tinggi Ir. Ridwan, M.Sc., dan Kepala BNN Provinsi NTB Kombes pol. Drs. Sriyanto, M.Si. Turut hadir mendampingi Anggota II dan III BPK RI, Plt. Kepala Perwakilan BPK Provinsi NTB Wahyu Priyono, S.E., M.M., CA., AK.
Dalam sambutannya, Anggota II BPK RI berpesan kepada para santri agar apabila nantinya memegang kekuasaan/jabatan, peganglah dengan amanah. BPK ada karena pada dasarnya manusia tidak ingin diperiksa dan dilihat bagaimana cara dia bekerja. Hal ini harus jadi perhatian bersama, bahwa apa yang kita kerjakan di dunia akan dimintai pertanggungjawaban kelak di akhirat. Beliau juga berpesan kepada para santri untuk berjuang dan bekerja sebaik-baiknya karena sekecil apapun perjuangan/pekerjaan itu tidak akan sia-sia di masa depan, karena kita tidak tahu usaha/pekerjaan mana yang sekarang kita kerjakan yang akan membawa kita sukses di masa depan.
Sementara, Anggota III BPK RI dalam sambutannya mempertanyakan tentang maraknya korupsi di Indonesia. Menurut beliau, hal ini ada hubungannya dengan proses pendidikan di Indonesia. Para koruptor sekarang adalah hasil dari pendidikan masa lalu. Idealnya, jika sekolahnya baik, guru/dosennya baik, akan menghasilkan alumni yang baik pula. Menurut beliau, cara efektif memberantas korupsi adalah dengan cara mengubah perilaku sendiri dan memerangi hawa nafsu sendiri.
Acara yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Darunnahdlatain Nahdlatul Wathan Pancor, Lombok Timur tersebut juga dihadiri oleh para Tuan Guru, pengajar, dan sebagian besar santri/santriwati PPD NW Pancor, dengan total jumlah peserta sekitar 5000 orang. Para santri/santriwati sangat antusias menerima kuliah umum dari para nara sumber.